Senin, 22 Agustus 2016

Puisi Gombal


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu1c9OWN3Gdz-DPdtSEhhyoJITX_crzq3xfLpaaWnGKbMSAYn8bLL3V9L48hKeCLJamO7PCcDfTNeTd1W33Hj61YjBTGRkf8oWfKUSkLze93hDOAPjJPBe297du2qDj_vebliYS8ZjGY1j/s1600/as.jpegPENCURI HATI
Oleh Aldo frimanda Nainggolan

Untukmu gadis tercantik yang baru kutemui.
Padamu aku titipkan.
Sebuah kisah di alam penantian.
Jangan risau! Tak usah bimbang.
Ini hanya sebuah kicauan, dari segala bentuk pemujaan.
Kepadamu aku berdosa.
Mengapa bisa?
Coba kau tanyakan pada hatimu!
Di dalam detak yang bergulir seiring waktu.
Lagu tersumbang parah membisu.
Mengiringi langkah menuai nafsu.

Sudahlah!
Kau takkan mengerti.
Bisikan lirih mendera benci!

Sekarang, coba kau dengarkan lagi!
Sebuah ungkapan satir yang mengalir dari bibirku.
Jika kau sadar, sesungguhnya aku  sedang melucu.
Tentang nasibku pada dirimu.
Ya! pada dirimu yang masih lugu.
Di balik itu, aku ingin berkeluh-kesah tentang gadis-gadis sebelum kamu.
Anggaplah itu lucu.
Tapi kau malah tersenyum di balik tatapan lugu.

Sebagai penutup, ijinkanlah sejenak kubisikan sesuatu.
Biar kukatakan saja, apa yang ada dalam benakku.
Sebuah kata yang  terlintas dari hati kecilku.
Sebuah kata yang selalu ingin kukatakan, tapi aku sendiri malu.

Usah meragu! Dengarkan saja!
Kepadamu, yang telah mencuri perhatianku.
Maafkan aku yang terlalu jujur.
Rasa ini sudah tak tertahan.
Seperti angin yang menerpa di dalam penatnya kesunyian.
Bagai tetesan embun di pagi hari.
Sedingin pilu dan hati yang sedih.
Tak kusadari cinta yang bersemi.
Cinta yang mengisi pedih di jalur hati.

Adalah cinta yang bersemi.
Laksana malam menebar mimpi.

Untuk dia, Si Pencuri Hati;
........

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar